Jumat, 08 Juni 2018

Pengertian Anatomi


ANATOMI
Anatomi berasal dari bahasa yunani, yaitu "ana" yang berarti hanis atau keatas dan "tomos" yang berarti memotong atau mengiris.


Anatomi sendiri adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia cara menguraikan tubuh menjadi bagian-bagian kecil yang dipotong.

Dari sifat menguaikan, anatomi dibagi menjadi 2 :
  1. Anatomi Makroskopia adalah penguraian yang dilakukan dengan pengamatan mata sebagai alat penglihatan. 
  2. Anatomi Mikroskopia adalah penguraian yang dilakukan dengan pengamatan alat mikroskop sebagai alat penglihatan.
Yang termasuk dalam anatomi deskriptif adalah :
  1. Anatomi Sistematika terdiri dari arthologi sendi dan miologi ilmu tentang darah.
  2. Anatomi regional terdiri dari anatomi region membri superiors, region membri inferioris, region torakalis dan region abdominalis.
Posisi anatomi sikap anatomi adalah sebagai berikut :
Mata memandang lurus kedepan, kedua lengan megantung kesamping, badan dengan telapak tangan menghadap kedepan sehingga ibu jari menghadap kesamping luar, badan tegak dan kedua kaki berdampingan dengan jari-jari kaki mengarah kedepan.

Posisi anatomi dilihat dari arah posisi : 
  1. Arah transversal yaitu arah kiri kanan.
  2. Arah sagital yaitu arah muka belakang.
  3. Arah longitudinal yaitu arah sumbu panjang.
Sedangkan istilah untuk arah gerak adalah sebagai berikut :
  1. Fleksio : membengkokan 
  2. Ekstensio : meluruskan
  3. Abduksio : menjahui badan 
  4. Atduksio : mendekati badan 
  5. Rotasi : gerak memutar (eksorotasi : keluar dan endorotasi (kedalam)
  6. Sirkumduksio : gerak sirkuler 
  7. Supinasio : gerak rotasi pada lengan bawah dengan telapak tangan menghadap kedepan 
Istilah dilihat dari letak anatomi adalah sebagai berikut :
  1. Anterior adalah letak lebih dekat ke bagian depan badan
  2. Poseterior adalah letak lebih dekat ke bagian belakang depan 
  3. Superior adalah letak lebih dekat ke atas (kepala)
  4. Inferior adalahletak lebih dekat  ke bawah (kaki)
  5. Medial adalah leyak lebuh dekat ke bidang median bidan 
  6. lateral adalah letsk lebuh jsuh dsri bidsng median
istilah dilihat dibidang tubuh adalah sebagai berikut:
  1. Bidang median adalah bidang membagi badan menjadi dua belah kiri dan kanan
  2. Bidang sagital atau paramedian adalah sejajar dengan badang median
  3. Bidang frontal adalah bidang khayal yang tegak lurus dengan bidang median dan membagi tubuh menjadi dua bagian depan dan belakang 
  4. Bidang coronal adalah bidang frontal yang digunakan khusus untuk kepala 
  5. Bidang hoizontal atau bidang transversal adalah bidang  khayal yang tegak lurus terhadap bidang medianyang membagi tubuh menjadi dua atas dan bawah 
Istilah untuk menentukan letak:
  1. Cranial :lebih kearah kepala.
  2. Candal : lebih ke arah ekor.
  3. Superior : yang lebih tinggi.
  4. Inferior : yang lebih bawah .
  5. Sinister : sebelah kiri.
  6. Dexter : sebelah kanan .
  7. Dorsal : lebih ke arah punggung atau belakang.
  8. Vental : lebih ke arah perut .
  9. Posterior : sebelah belakang.
  10. Anterior : sebelah depan.
  11. Proksimal : ke arah batang badan .
  12. Distal : kearah menjauh badan .
Istilah untuk menentukan bagian tulang yang menonjol:
  1. Tuner : suatu tonjolan yang besar membulat.
  2. Tuberculosis : tuner yang kecil.
  3. Condylus : suatu bulatan pada ujung tulang dekat persendian yang merupakan bagian dari persendian.
  4. Epicondylus : suatu tonjolan diatasi condylus.
  5. Spinal : bangunan seperti duri (umumnya panjang).
  6. Processus : tonjolan kecil yang meruncing.
  7. Cristal : suatu rugi (tepi) yang meninggi.
  8. Linea : suatu rugi yang tidak menunggu.
  9. Labium : bibir.
  10. Eminemtia : suatu daerah yang meninggi.
  11. Corby : bangunan seperti tanduk.
  12. Campur : suatu bulatan (kepala).
  13. Capitulum : caput yang kecil.
Istilah untuk menentukan tulang yang mendalam:
  1. Fovea : suatu cekungan seperti lembah.
  2. Foveola : Fofea yang kesil.
  3. Impressio : suatu cekungan yang disebabkan oleh tekanan/ desakan suatu alat lain sewaktu pertumbuhan.
  4. Incisura : suatu tajih.
  5. Silvia : suatu parit.
  6. Fossa : suatu daerah seperti lembah yang luas.
  7. Fossula : fossa yang kecil.
Istilah untuk menentukan lubang pada tulang:
  1. Aputura : pintu masuk kedalam suatu rongga.
  2. Ostium : muara suatu saluran (rongga) kedalam rongga lain.
  3. Foramen : lubang yang pada umumnya sebagai pintu masuk untuk muara keluar.
  4. Foramina : foramen yang kecil.
Istilah untuk saluran:
  1. Canalis : saluran seperti pipa.
  2. Canalis Ulis : canalis yang kecil.

Apa itu Myologi

Myologi

Myologi terdiri dari 2 kata yaitu, myos yang berarti otot dan logos yang berarti ilmu. Myologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang otot. Dalam bahasa latin musculus artinya otot.

Fungsi utama dari otot adalah sebagai alat gerak aktif.

Sel-sel otot yang bertindak sebagai penggerak organisme disebut fibra otot. Fibra otot sebagai sel-sel ekstisabel yaitu akan bergerak jika dipacu oleh rangsangan. Sel-sel yang bertugas sebagai pengawas energi penggerak disebut sel-sel syaraf (nervus).

Fungsi Otot
  1. otot penggerak utama, yaitu otot yang menghasilkan gerakan sesuia dengan yang diinginkan 
  2. otot antagonis,yaitu otot yang berfungsi untuk mengendalikan kekuatan dan kecepatan gerakan
  3. otot fiksasi , yaitu otot yang berfungsi untuk menstabilkan sendi
  4. otot sinergis, yaitu merupakan bentuk khusus dari otot fiksasi yang membantu otot gerak utama

Klasifikasi otot :
  1. Fibra otot serat lintang (otot lurik)
  2. Fibra otot polos
  3. Fibra otot jantung

CIRI CIRI FIBRA OTOT SERAT LINTANG
  1. protoplasma mempunyai garis-garis melintang
  2. myofibril berupa serabut ada yang kasar dan ada yang halus
  3. pada umumnya merekat pada tulang
  4. otot bergerak menurut rangsangan (otot sadar)
  5. Pergerakan cepat namun cepat mengalami kelelahan
  6. rangsangan dialirkan melalui saraf
BENTUK FIBRA OTOT SERAT LINTANG
  1. Belah ketupat 
  2. Segi empat
  3. Seperti bulu ayam
  4. Lingkaran
  5. Segitiga

FIBRA OTOT POLOS
Otot polos merupakan ototyang bergerak diluarkehendak, tidak disadari dan dapat berubah

CIRI-CIRI OTOT POLOS
Ciri-ciri otot polos antara lain sebagai berikut..

  1. Bentuk otot polos seperti gelondong
  2. Kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya menggelembung
  3. Tiap sel otot polos memiliki satu inti sel yang terletak di tengah. 
  4. Otot polos merupakan otot tak sadar (otonom)
  5. Waktu kontraksi otot polos dari 3 sampai 180 detik
  6. Biasanya otot polos terdapat pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot saluran kemih, pembuluh darah dan lain-lainnya. 
  7. Otot polos berkontraksi dengan refleks karna otot polos merupakan otot tak sadar (otonom)
  8. Otot polos tidak memiliki garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik
  9. Otot polos memiliki reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus menerus bekerja walaupun kita tidur. 
FIBRA OTOT JANTUNG

Otot jantung terdapat pada daerah yang sangat vital/penting bagi tubuh karna merupakan kunci nyawa manusia,oleh karna itu jantung memiliki fungsi-fungsi penting pula seperti yang ada dibawah ini...
  1. Membantu memompa darah keseluruh tubuh 
  2. Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
  3. Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya 
  4. Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung
  5. Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung saat berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi
  6. Menunjang kerja dari organ jantung 
CIRI-CIRI OTOT JANTUNG
  1. Bentuk yang memanjang
  2. Mempunyai Inti sel yang berada ditengah
  3. Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
  4. Serabut jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um, diameter berkisar diantara 14 um. 
  5. Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 filamen
  6. Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril-myofibril yang terlihat berdampingan
  7. Otot Jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat jarang
  8. Bekerja terus menerus tampa istirahat. 
  9. Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan safar parasimpatik
AKSI OTOT
  1. Kontraksi isomerik, adalah kontraksi otot dimana panjang otot tetapi, tetapi tanus (ketegangan) otot meningkat.
  2. Kontraksi isotonik, adalah kontraksi otot dimana tonus otot tetap tetapi terjadi pendekatan otot (panjang otot berubah). Pendekatan otot maksimal adalah separuh dari panjang semula.
  3. Kontraksi tetonik, adalah kontraksi otot yang terjadi terus-menerus.
  4. Kontraksi ritmik, adalah kontraksi otot yang berirama (teratur).
  5. Kontraktor otot, adalah kontraksi otot yang bersifat permanen (tetap), yang biasanya terjadi akibat kerusakan sistem persyaratan atau kerusakan dari struktur otot itu sendiri, misalnya luka bakar.
  6. Insufisiensi otot aktif, adalah kontraksi otot yang terjadi apabila pemendekan otot terjadi melampaui dari pemendekan maksimal otot. Keadaan ini lebih mudah terjadi pada otot poliartikuler karena otot ini berkerja pada dua/ lebih sendi.

Apa itu Arthologi


ARTHOLOGI
Arthologi berasal dari bahasa Yunani "arthon" yang berarti sendi dan "logos" berarti ilmu.
Definisi dari arthologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi, artinya mempelajari tentang hubungan dua atau lebih komponen kerangka.

Sendi merupakan tempat kedua tulang menyatu. Jumlah persendian diseluruh tubuh manusia terdapat 230 sendi yang menghubungkan kurang lebih 206 tulang.
Sendi merupakan struktur khusus pada tubuh yang berfungsi sebagai penggerak yang terjadi pada hubungan tulang.

Struktur pada sendi
Sendi tersusun oleh:
  1. Ligamen/ tendon
  2. Kapsul sendi
  3. Selaput synovial
  4. Cairan synovial
  5. Tulang rawan

Jenis-jenis sendi

1. SENDI KAKU
Sendi yang tersusun dari ujung tulang rawan dan menghasilkan sedikit gerakan yang bersifat kaku. 
Contoh: gerakan pergelangan tangan dan kaki.

2. SENDI MATI
Sendi yang tidak memungkinkan untuk terjadinya pergerakan. 
Contoh: sendi pada tengkorak

3. SENDI GERAK
Sendi yang tersusun dari ujung tulang rawan dan menghasilkan sedikit gerakan yang bersifat bebas.
Contoh: sendi lengan, sendi tungkai, sendi pada leher.

Macam sendi gerak

1. SENDI ENGSEL
Hubungan antar tulang yang menghasilkan satu arah gerakan.
Contoh: sendi lutut (pelana) dan sendi siku (elbo).
2. SENDI PELANA
Hubungan antar tulang yang menghasilkan dua arah gerakan.
Contoh: sendi telapak tangan dan ibu jari.
3. SENDI PUTAR
Hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan memutar.
Contoh: sendi lengan bawah dan atas.
4. SENDI PELURU
Hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan bebas.
Contoh: sendi bahu dan lengan atas.
5. SENDI LUNCUR
Hubungan antar tulang yang menghasilkan melengkung ke depan dan belakang
Contoh: hubungan antar tulang pergelangan kaki.
6. SENDI GESER
Hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan mengeser
Contoh: sendi tulang belakang.

Jenis Gerakan Sendi
1. GERAKAN INVERSE DAN EVERSI
Gerakan inverse adalah gerakan telapak kaki membuka ke arah tubuh. Sedangkan eversi adalah gerakan kaki membuka ke arah luar.
2. GERAKAN PRONASI DAN GERAKAN SUPINASI
Gerak pronasi adalah gerak menelukupkan tangan. Sedangkan gerak supinasi adalah gerak menengadahkan tangan.
3.GERAK ELEVASI DAN GERAK DEPRESI
Gerak elevasi adalah gerak menengadahkan kepala. Sedangkan depresi adalah gerak menundukkan kepala.
4. GERAK ADDUKSI DAN ABDUKSI
Gerak adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Sedangkan abduksi gerak menjauhi tubuh.
5. GERAK FLEKSI DAN EKSTENSI
Gerak fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Sedangkan gerak ekstensi adalah gerak meluruskan.

AKSI OTOT

Fisiologi tulang

ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
1.      Anatomi Fisiologi Tulang: Osteon
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6 buah); tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah); tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah); tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62 buah).
Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang :
a.    Foramen, suatu lubang tempat pembuluh darah, saraf, dan ligamentum (misalnya pada tulang kepala belakang yang disebut foramen oksipital).
b.    Fosa, suatu lekukan didalam atau pada permukaan tulang (misalnya pada skapula yang disebut fosa supraskapula).
c.    Prosesus, suatu tonjolan atau taju (misalnya terdapat pada ruas tulang belakang yang disebut prosesus spinosus).
d.   Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan.
e.    Tuberkulum : tonjolan kecil.
f.     Tuberositas : tonjolan besar.
g.    Trokanter : tonjolan besar, pada umumnya tonjolan ini pada tulang paha (femur).
h.    Krista pinggir atau tepi tulang (misalnya pada tulang ilium yang disebut krista iliaka.
i.      Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing (misalnya pada tulang ilium yang disebut spina iliaka).
j.      Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya bundar (misalnya pada tulang paha yang disebut kaput femoris).
2.      Tulang Kepala/Tengkorak
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.
a.       Tengkorak Otak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian yaitu :
1)      Kubah tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang :
a)      Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala.
b)      Os padetal : tulang ubun-ubun terletak ditengah kepala.
c)      Os oksipital : tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.


2)      Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang :
a)      Os sfenoidal (tulang baji) tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise).
b)      Os etmoidal (tulang tapis) terletak disebelah depan dari os sfenoidal, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium kehidung sedangkan bagian yang tegak di sebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang-tulang lain diantaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi  dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak  ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.



3)      Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat dibagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :
a)      Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu  rongga telinga tengah dan rongga telinga dalam.
b)      Bagian tulang keras (os petrosum) yang menjorok kebagian tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.
c)      Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid.
b.      Tengkorak Wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak otak, didalmnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (kavum oris), rongga hidung (kavum nasi) dan rongga mata (kavum orbita).
Dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
1)      Bagian hidung
a)      Os lakrimal : tulang mata, terletak disebelah kiri/kanan pangkal hidung disudut mata.
b)      Os nasla : tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas.
c)      Os konka nasal : tulang karang hidung letaknya didalam rongga hidung bentuknya berlipat-lipat.
d)     Septum nasi : sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak.
2)      Bagian rahang
a)      Os maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris (antrum higmori) yang berhubungan dengan rongga hidung.
b)      Di bawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut prosesus alveolaris.
c)      Os zigomatikum (tulang pipi), terdiri dari dua tulang kiri/kanan.
d)     Os palatum (tulang langit-langit), terdiri dari dua buah tulang kiri/kanan, dibagian tulang muka ini yang keras disebut palatum mole.
e)      Os mandibularis (tulang rahang bawah). Dua buah kiri/kanan dan menjadi satu dipertengahan dagu. Bentuknya seperti logam kuda, bagian muka membentuk taju yang disebut prosesus korakoid yaitu tempat melekatnya otot-otot kunyah dan kondilus yang membentuk persendian tulang pipi. Pada tulang rahang atas dan tulang rahang bawah banyak mempunyai lubang-lubang yaitu tempat saraf dan pembuluh darah.
f)       Os hioid, tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat dipangkal leher diantara otot-otot leher.
3.      Skema Tulang
Susunan Kerangka:
a.     Tulang Kepala
1)   Tengkorang otak 8 buah
2)   Tengkorak wajah 14 buah
3)   Tulang telinga 6 buah
4)   Tulang lidah 1 buah
b.    Kerangka dada 25 buah
c.     Tulang belakang dan pinggul 26 buah
d.    Tulang anggota gerak atas 64 buah
e.     Tulang anggota gerak bawah 62 buah
Bagian-bagian tulang:
a.     Foramen (lubang pada tulang)
b.    Fosa (lekuk tulang)
c.     Prosesus (taju/tonjolan tulang)
d.    Kondilus (taju bundar)
e.     Tuberkel (tonjolan kecil)
f.     Tuberositas (tonjolan besar)
g.    Trokanter (tonjolan besar tl. paha)
h.    Krista (tepi tulang usus)
i.      Spina (tonjolan pada tulang usus)
j.      Kaput (kepala tulang)
4.      Fungsi Tulang
Fungsi tulang terbagi 2 yaitu umum dan khusus.
a.     Fungsi tulang secara umum
1)      Formasi kerangka: tulang – tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan bentuk dan ukuran tubuh, tulang – tulang menyokong struktur tubuh yang lain.
2)      Formasi sendi: tulang – tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional, sendi yang bergerak menghasilkan bermacam – macam pergerakan
3)      Perlengketan otot: tulang – tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot, tendo dan ligamentum untuk melaksanakan pekerjaannya
4)      Sebagai pengungkit: untuk bermacam – macam aktivitas selama pergerakan
5)      Menyokong berat badan: memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang, dapat menjadi kaku dan menjadi lentur
6)      Proteksi: tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur yang halus seperti otak, medula spinalis, jantung, paru – paru, alat – alat dalam perut dan panggul
7)      Hemopoiesis: sumsum tulang tempat pembentukan sel – sel darah, terjadinya pembentukan sel – sel darah sebagian besar pada sumsum tulang merah
8)      Fungsi imunologi: limfosit “B” dan makrofag di bentuk dalam sistem retikuloendotel sumsum tulang. Limfosit B diubah menjadi sel- sel plasma membentuk antibody guna keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik
9)      Penyimpanan kalsium: tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat dalam tubuh baik dalam bentuk anorganik maupun garam – garam terutama kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor di simpan dalam tulang dan kalsium di lepas dalam darah bila di butuhkan
b.    Fungsi tulang secara khusus
1)      Sinus – sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara
2)      Email gigi di khususkan untuk memotong, menggigit dan menggilas makanan, email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia
3)      Tulang – tulang kecil telinga dalam mengonduksi gelombang suara untuk fungsi pendengaran
4)      Panggul wanita di khususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi

5.      Tulang Tengkorak
a.       Tengkorak Otak

1)      Kubah Tenggkorak
a)        Os frontal (tulang.dahi)
b)        Os parietal (tulang ubun-ubun)
c)        Os oksipital (tulang belakang kepala)
d)       Os temporal (tulang samping tengkorak)
2)      Dasar Tenggkorak
a)      Os spenoidal (tulang baji)
b)      Os etmoid (tulang tapis)
c)      Samping tengkorak
d)     Spongeosa (tulang karang)
e)      Petrusum (tulang keras)
b.       Tengkorak Wajah

1)      Bagian Hidung
a)      Os lakrimal (tulang air mata)
b)      Os konka nasal (tulang karang hidung)
c)      Os nasal (tulang nasal)
d)     Septum nasal (tulang sekat rongga hidung)
2)      Bagian Rahang
a)      Os maksilaris (tulang rahang atas)
b)      Os mandibularis (tulang rahang bawah)
c)      Os zigomatikum (tulang pipi)
d)     Os palatum (tulang langit-langit) ; palatum durum (tulang langit-langit keras) dan palatum mole (tulang langit-langit lunak)
e)      Os hyoid (tl.lidah)

    c.   Tulang Belakang (Kolumna Vetebralis)
1)      Vertebra Servikalis (7 ruas)
a)      tulang Atlas       : Ruas pertama
b)      Aksis                 : Ruas kedua
c)      Vert prominans : Ruas ketujuh
2)      Vertebra Torakalis (12 ruas)
a)      Badan ruas
b)      Lengkung ruas : pros.spinosus dan pros.transversus
3)      Vertebra Lumbalis (5 ruas)
a)      Promontorium   :Ruas kelima
4)      Vertebra Koksigialis (4 ruas)
a)      Lubang kecil : foramen sakralis 
    d.       Kerangka Dada
1)      Os Sternum (tulang dada)
a)      Manubrium sterni
b)      Korpus sterni
c)      Prosesus xifoid
2)      Os Kosta (tulang iga)
a)      Kosta vera (tulang iga sejati)
b)      Kosta spuria (tulang iga tidak sejati)
c)      Kosta fluitante (tulang iga melayang)

    e      Kerangka Panggul
1)      Os Ileum (tulang usus)
a)      Fosa iliaka
b)      Spina iliaka
c)      Krista iliaka
2)      Os Pubis (tulang kemaluan)
a)       Simfisi pubis
b)      Tuberkel pubis
3)      Os Iskhi (tulang duduk)
a)      Tuberositas iskhiadikum
b)      Foramen obturatum
c)      Asetabulum
      f.    Anggota Gerak Atas
1)      Os Scapula (tulang selangka)
a)      Prosesus korakois
b)      Fosa supraskapula
c)      Fosa infraskapula
d)     Kavum glenoid
2)      Os Klavikula (tulang belikat)
a)      Akromion
b)      Ekstermitas sternalis
c)      Ekstermitas akrominalis

3)      Humerus (tulang lengan)
a)      Kaput humeri (kepala sendi)
b)      Kolumna humeri (lekukan pada tulang)
c)      Tuberkel mayor dan minor
d)     Fosa olekrani (lekukan belakang)
e)      Fosa koronoid (lekukan depan)
f)       Kapitulum
g)      Epikondilus lateralis
4)      Os Ulna (tulang hasta)
a)      Prosesus lateralis
b)      Prosesus stiloid
5)      Os Radius (tulang pengumpil)
a)      Kaput radialis
b)      Tuberositas radialis
6)      Os Karpalia (tulang pergelangan tangan)
Baris Pertama (bagian proksimal):
a)      Os navikulur (tl.bentuk kapal)
b)      Os lunatum (tulang bentuk bulan sabit)
c)      Os triquetrum (tulang bentuk segitiga)
d)     Os fisiformis (tulang bentuk kacang)
Baris kedua (bagian distal):
a)      Multangulum mayus (segi banyak)
b)      Multangulum minus (segi banyak)
c)      Os kapitatum (tulang berkepala)
d)     Os hamatum (tulang berkait)
7)      Os Metakarpalia (tulang telapak tangan)
a)      5 ruas tulang
b)      Bersendi dengan jari tangan
8)      Os Falangus (tulang jari tangan)
a)      14 ruas tulang dibentuk dalam 5 baris tulang
b)      Membentuk persendian dengan tulang telapak tangan dan sendi masing-masing jari
    g.   Anggota Gerak Bawah
1)      Os femoris (tulang paha)
a)      Kaput femoris
b)      Kolumna femoris
c)      Trokanter mayor
d)     Trokanter minor
e)      Kandilus medialis
f)       Kandilus lateralis
2)      Patella (tempurung lutut)
3)      Tibia (tulang kering)
a)      Prosesus interkondiloid
b)      Fosa interkondiloid
c)      Maleolus medialis
d)     Tuberositas tibia fibula (tl.betis)
e)      Maleolus lateralis
f)       Prosesus stiloid
4)      Tarsalia (pergelangan kaki)
a)      Talus
b)      Kalkaneus
c)      Navikular
d)     Koboidea
e)      Kunaiformi : lateralis; intermedialis; medialis
5)      Metatarsus (telapak kaki)
a)      5 ruas tulang pendek
6)      Falang (jari kaki)
a)      14 ruas tulang pendek
b)      Membentuk 5 baris tulang
c)      Sesamoid pada ruas jari pertama
D.    TULANG RAWAN
1.      Pengertian Tulang rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang ada pada struktur tubuh yang bersifat elastis dan fleksibel ,tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
a.       Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
b.      Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
c.       Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.Salah satu contoh tulang rawan pada tulang rusuk
2.      Matrik
a.       Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang. Hampir 40% berat kering tulang rawan terdiri dari kolagen, yang terbenam dalam jel berhidrasi yang solid dari proteoglikan dan glikoprotein struktural.
  1. Pada sediaan histologi rutin, kolagen tidak dapat dilihat karena :
1)      Kolagen terdapat berupa fibril yang memiliki dimensi submikroskopik
2)      Indeks refraksi serabut hampir sama dengan indeks refraksi substansi dasar tempat serabut ini terbenam
3.      Perikondrium
a.       Perikondrium adalah selubung jaringan ikat padat yang mengelilingi tulang rawan di kebanyakan tempat, yang membentuk tempat pertemuan antara tulang rawan dan jaringan yang disangga tulang rawan tsb.
  1. Perikondrium mengandung pembuluh darah yang memasok tulang rawan (avaskular) dan juga pembuluh limfe dan saraf.
  2. Tulang rawan sendi, yang menutupi permukaan tulang sendi yang dapat digerakkan, tidak memiliki perikondrium dan dipertahankan oleh difusi oksigen dan nutrien dari cairan synovial..
4.      Kondrosit
Kondrosit adalah sel yang terdapat di dalam lacuna.Lacuna adalah sel yang terdapat di dalam ruangan2 kecil di dalam matrik
a.       Di perifer tulang rawan hialin, kondrosit muda memiliki bentuk panjang lonjong, dengan sumbu panjangnya yang paralel terhadap permukaan
5.      Histogenesis
Histogenesis  adalah modifikasi membulatnya sel2 masenkim. Membelah dengan cepat dan mengelompok..sel2 yang di bentuk melalui defernsiasi lansung dari sel mesenkim ini di sebut kondroblas.
6.      Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan adalah jenis molekul polisakarida panjang yang tidak bercabang. Glikosaminoglikan merupakan komponen struktural utama dari tulang rawan dan juga ditemukan dalam kornea mata.
Glikoprotein(mukoprotein) Glikoprotein adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikandengan ikatan kovalen pada rantaipolipeptida bagian samping Pertumbuhan. Pertumbuhan kartilago dapat terjadi melalui 2 proses :
a.       Pertumbuhan interstisial, akibat pembelahan mitosis dari khondrosit-kondrosit yang ada.
b.      pertumbuhan aposisil, akibat diferensiasi sel-sel perikondrium.

Pertumbuhan sebenarnya jadi jauh lebih besar daripada sekedar penambahan jumlah sel. Pertumbuhan interstisial penting untuk menambah panjang tulang panjang dan menyediakan model kartilago untuk penulangan endokondral.Pada tulang rawan sendi, saat sel-sel dan matriks dekat permukaan sendi secara berangsur menjadi aus, maka tulang rawan ini harus diganti baru dari dalam, karena tidak ada perikondrium untuk menambah sel-sel baru secara aposisi. Pada kartilago yang ditemukan di tempat lain dari tubuh, pertumbuhan interstisial tidak begitu penting karena matriksnya telah menjadi sangat kaku akibat adanya ikatan silang dari unsur matriks. Tulang rawan kemudian hanya dapat tumbuh melebar melalui aposisi.V 
REFERENSI :
Kozier, B., Erb, G., Berman A., Snyder S. 2004. Buku Ajar Keperawatan Klinis Eds 5. Jakarta : EGC.

Potter perry. 2006. Fundamental keperawatan ed 2. Jakarta: EGC.
Sloane et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner& Suddarth, Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC, Jakarta.

Syarifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC

http://www.ilmukesehatan.online/2014/09/anatomi-dan-fisiologi-tulang.html

Pengertian Anatomi

ANATOMI Anatomi berasal dari bahasa yunani, yaitu "ana" yang berarti hanis atau keatas dan "tomos" yang berarti...